OneStory


YMP3 berkomitmen kepada penginjilan dan pemuridan suku-suku di Papua. Tetapi bagaimana kalau kebanyakan orang dari satu suku belum bisa baca tulis? Bagaimana kalau bahasa mereka belum ada sistem tulis? Apakah mereka harus menunggu sampai ada Alkitab dalam bahasa mereka? Program OneStory bisa menjadi jembatan bagi mereka.

Dalam program OneStory, beberapa cerita Alkitab yang  mendasar diterjemahkan ke dalam bahasa daerah. Cerita-cerita yang cocok dengan budayanya dipilih bagi suku-suku masing-masing. Rangkaian cerita terpilih itu menceritakan tema dari Alkitab yaitu penebusan. Sesudah diterjemahkan, cerita-ceritanya berulang kali diuji dengan penutur asli dan diperiksa oleh seorang konsultan untuk memastikan bahwa cerita-ceritanya tetap (sesuai dengan Alkitab), jelas, wajar dan bisa diceritakan kembali.

Kalau sudah mendapat persetujuan dari konsultan, cerita-ceritanya disebarkan memakai bermacam-macam metode seperti diisi di MP3 Player atau HP, diputar di radio, atau diceritakan satu orang dengan yang lain. Tetapi metode utama penggunaan cerita-cerita ini adalah kelompok cerita atau persekutuan kecil, dimana dalam kelompok tersebut peserta mendengarkan cerita, mempelajarinya dan mendiskusikannya. Semua cerita diceritakan secara kronologis dan semua ajaran Kristen yang mendasar ada  di dalamnya.

Beberapa anggota YMP3 sedang terlibat dalam melatih, mendampingi, dan  menyediakan konsultasi bagi fasilitator-fasilitator nasional dari proyek-proyek OneStory. Perusahaan itu berdasar kemitraan besar dengan beberapa yayasan dan gereja.

YMP3 bersyukur atas kesempatan menjalankan program OneStory. Program ini adalah program baru dan sudah ada hasil. Salah satu proyek OneStory yang didukung oleh YMP3 sudah menyelesaikan rangkaian cerita yang awal. Dan cerita-cerita itu sekarang sedang dipakai di kampung-kampung, sementara itu tim tetap bekerja menambah cerita-cerita lainnya.

Di bawah ini adalah satu cerita dari rangkaian cerita dalam bahasa Yetfa:

Itao-itao melai la tola nam nel nesse namya nes nadi te ninano setlo nam. Inel nda metle Abraham.

Selano Awasal no Abraham te tao,  “Pa me tiano laso, nyao taolo premaiyao tem. Selano nadi premaiyao nomsel, nyao wena yetkam pa nam la towarkelfo. Selano pa met nomsel, nyao wena yetkena laano dupun salfo. Selano pefte teka kafti yetre nam nyao teka kafti yetfo. Selkena pefte toar tem yetlo nelle nyao toar tem yetfo. Selano po nofakos kefan nam nenesmla me nam nyao no kafti faol yetfo”

Selano Abraham nes Sara nda namya ko nyonme Awasal ndo tao do premaiyao tem set. Selano laano ferawelle. Selano Abraham ndo ino la ludut.

Selano Awasal no Abraham te tao, “Si premai yao de, nyao pefte ninano set do nam te nilo premai yao.”

Selano Abraham ino nadi mete dutano Awasal ma yet.

Berikut adalah terjemahan baliknya:

Bertahun-tahun setelah laki-laki dan perempuan itu, dari keturunan mereka adalah seorang yang bernama Abraham.

Allah berkata kepada Abraham “Tinggalkan tempatmu dan pergi ke tanah yang saya berkata. Di tanah itu, saya akan membuat keturunanmu banyak. Dan namamu juga, saya akan membuat sehingga tersebar dan besar. Saya akan membuat baik kepada orang-orang yang membuat baik kepada kamu dan saya akan buat yang tidak baik kepada orang yang buat yang tidak baik kepada kamu. Kemudian melalui kamu, saya akan membuat baik kepada semua orang, orang-orang di tempat masing-masing”

Kemudian abraham sama istrinya Sara dan keponakamnya pergi ke tanah yang Allah berkata. Mereka jalan lalu tiba, Kemudian Abraham dia jalan jalan di tanah itu.

Kemudian Allah berkata kepada Abraham, “Tanah ini adalah tanah yang saya kasih kepada keturunanmu.”

Kemudian Abraham tinggal di situ lalu menyembah Allah.

Menjangkau dan Memuridkan Komunitas Suku di Indonesia melalui Penerjemahan Alkitab.